Kesehatan gigi penting untuk dijaga, karena mempengaruhi kenyamanan, selera, makan, dan penampilan. Hanya terfokus pada kesehatan gigi, kemudian mengabaikan kesehatan komponen pendukung gigi lainnya, membuat benjolan di gusi sering tidak terdeteksi dan tidak teratasi.
Tidak sedikit orang yang tidak menyadari dan mengabaikan benjolan pada gusi, sampai benjolan tersebut menimbulkan gejala nyeri atau menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Jangan sampai hal itu terjadi pada kamu. Yuk, kenali beberapa penyebab munculnya benjolan pada gusi!
Salah satu penyebab benjolan pada gusi yang sering ditemukan adalah radang gusi (gingivitis). Tanda-tanda dari adanya peradangan gusi adalah gusi mengalami pembengkakan (benjolan gusi), kemerahan, dan mudah berdarah. Apabila gingivitis dibiarkan terus menerus akan menimbulkan gusi yang menyusut (resesi gingiva) dan bau mulut. Peradangan pada gusi disebabkan dari kurangnya kebersihan mulut, sehingga bakteri pada plak yang menumpuk mengiritasi gusi dan menimbulkan reaksi peradangan.
Abses gusi merupakan kondisi dimana terdapat akumulasi pus (nanah) pada gusi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses gigi membutuhkan penanganan segera, oleh karena nanah pada gusi tidak dapat hilang dengan sendirinya. Jangan sampai abses pada gusi menjadi gangguan kesehatan lain dengan gejala yang menggangu, seperti demam tinggi, nyeri pada gigi, dan sakit kepala.
Fibroma (tumor jinak) adalah pertumbuhan jaringan tidak normal berupa jaringan ikat (fibrosa) yang muncul pada gusi. Tumor jinak ini akan menunjukkan benjolan di gusi yang teksturnya keras tetapi halus. Penyebab gusi bengkak dan munculnya fibroma bisa dipicu oleh iritasi akibat penggunaan gigi palsu. Fibroma biasanya tidak menimbulkan gejala sakit, namun dapat semakin besar apabila faktor penyebab iritasi tidak dihilangkan. Ukuran fibroma yang semakin besar akan mengganggu aktivitas rongga mulut, sehingga perlu diangkat dengan prosedur bedah.
Benjolan tulang (eksostosis) pada langit-langit mulut yang tertutup oleh mukosa tipis dan selaput pembuluh darah dikenal dengan istilah torus palatinus. Sebenarnya kondisi ini tidak berbahaya dan lebih banyak dialami kaum wanita daripada pria. Orang-orang yang memiliki torus palatinus pada rongga mulutnya kerap tidak menyadari kondisi tersebut, kecuali bila ukurannya bertambah besar dan mengganggu kenyamanan mulut. Penyebab utama terbentuknya torus palatinus adalah faktor genetik, namun trauma atau iritasi pada area langit-langit mulut juga dapat berkontribusi terhadap terbentuknya torus.
Kista merupakan kantung kecil yang dapat berisi udara, cairan, atau komponen lain dan dapat terbentuk dimana saja dalam tubuh, salah satunya pada gusi. Perkembangan kista cenderung lambat dan umumnya tidak bergejala. Kondisi kista yang dibiarkan tidak terdeteksi dan terus berkembang dapat menimbulkan gejala sakit dan pembengkakan.
Benjolan pada gusi yang cepat membesar dapat mengindikasikan kondisi kanker mulut. Tanda ini biasanya disertai dengan tanda lain, yaitu sensasi nyeri atau kebas, luka atau sariawan yang tidak kunjung sembuh, sakit tenggorokan, serta kesulitan mengunyah dan menelan.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter Bila Menemukan Benjolan di Gusi?
Konsultasikan dirimu ke dokter gigi apabila mengalami benjolan pada gusi, terutama saat benjolan cepat membesar dan menimbulkan rasa sakit. Konsultasi rutin ke dokter gigi, dibarengi dengan kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar, dapat membantu mencegah timbulnya benjolan pada gigi.
Tips Merawat Kesehatan Gigi dan Gusi
Setelah mengetahui penyebab benjolan pada gusi, jangan sampai kesehatan mulutmu menjadi terganggu karena kamu lalai merawat gigi dan gusimu dengan intensif. Ikutilah saran-saran dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut di bawah ini:
Gusi dan gigi yang sehat akan mendukung rasa percaya diri dan kenyamananmu selama beraktivitas. Jadi, jangan tunggu sampai gigi atau gusi sakit jika ingin konsisten melakukan perawatan rongga mulut secara intensif.
Referensi: