Skip to:
Setuju nggak? Salah satu perjuangan cinta terberat selalu melibatkan restu dari orang-orang terpenting dalam hidup kita. Sering kali, hubungan yang ditentang keluarga dan orangtua jadi penyebab hubungan kandas di tengah jalan. Ada banyak alasan mengapa mereka tidak kunjung setuju. Tapi ada juga hal-hal yang bisa kamu lakukan supaya perjuangan cinta tetap diusahakan semaksimal mungkin. Ini 5 cara yang wajib kamu coba buat meluluhkan hati calon mertua dan memohon restu atas hubunganmu.
Nggak kenal maka nggak sayang, setuju? Jika memang hubungan cinta sudah serius, jangan tunda perkenalan dengan calon mertua. Sering karena rasa takut, pasangan enggan memperkenalkan pilihan ke orangtua. Tetapi semakin menunda hanya akan memperkuat ketidakyakinan calon mertua atas hubungan kalian.
Jadi, jika pasangan masih belum juga memperkenalkan kamu dengan orangtuanya, sebaiknya minta agar diaturkan jadwal berkunjung ke rumah dengan membawa hadiah untuk calon mertua. Atau, jika selama ini calon mertua hanya mengenal sosok kamu dari jauh atau sekadarnya, maka ada baiknya diadakan perkenalan secara resmi yang sifatnya serius.
Langkah pertama ini penting dalam perjuangan cinta yang bisa berbuah sukses. Persiapkan dan bawa buah tangan yang menunjukkan ketulusan hati dan niat berbicara. Jangan lupa berpakaian rapi, tampil bersih dan percaya diri, serta menjaga tata krama saat berhadapan dengan calon mertua. Berikan kesan pertama yang baik pada pertemuan pertamamu dengan calon mertua. Closeup Ever Fresh memastikan tampilan gigimu lebih putih dan nafasmu selalu segar saat bertemu mertua. Triple Fresh Formula dengan kombinasi tiga kekuatan memberikan nafas segar hingga 12 jam, jadi kamu bisa ngobrol dengan calon mertua dengan lebih nyaman dan percaya diri.
Setelah ngobrol ringan, coba mulai arahkan pembicaraan yang intinya bahwa kamu serius dalam menjalani hubungan dengan pasangan. Utarakan alasan kalian saling memilih dan melengkapi dengan sejujurnya alias tidak melebih-lebihkan atau overpromise. Misalnya, utarakan kalau kalian memilih pasangan karena kepribadian mereka yang positif dan bisa membawa kalian ke arah yang lebih baik.
Ingat, kalian bukan salesman yang sedang menjual produk. Jadi hindari terlalu mempromosikan diri di depan camer. Supaya hati orangtua pasangan tersentuh, gunakan pendekatan yang sifatnya lebih ke storytelling alias berbagi pengalaman selama menjalani hubungan satu sama lain-tetapi jangan juga terlalu bertele-tele, ya.
Melalui cerita-cerita pribadi dengan pasangan, ini akan memberikan perspektif baru bagi orangtua. Umumnya, orangtua jarang mendengar kisah pacaran dari sudut pandang anak mereka sendiri, apalagi dari sisi si pacar. Kesediaan berbagi pengalaman ini mudah- mudahan bisa jadi cara agar calon mertua mengerti apa dinamika hubungan kalian sejauh ini.
Saat bercerita, fokus pada hal-hal positif dan perubahan yang dirasakan saat serius menjalani hubungan, misalnya pacar mampu memberi semangat supaya kamu punya karir yang maju, atau kamu sebaliknya juga sering memberikan input kepada pacar supaya dia bisa semakin berkembang dalam segi tertentu.
Ujung-ujungnya, orangtua hanya akan yakin jika kamu memang punya komitmen dan keseriusan dalam hubungan cinta. Untuk urusan komitmen, ini tidak bisa hanya dibuktikan dengan ungkapan kata cinta atau kata-kata saat sesi ngobrol saja. Perjuangan cinta kamu harus didukung dengan tindakan nyata. Lalu bagaimana untuk menunjukkan komitmen ke calon mertua lewat aksi?
Salah satunya adalah dengan serius merencanakan masa depan untuk berdua, misalnya sudah punya rencana jelas kapan menikah, sudah planning tentang rumah tempat tinggal, sudah memiliki jenjang karir yang akan terus digenjot supaya sukses, atau minimal sudah ada langkah-langkah menuju ke jenjang yang lebih tinggi.
Nah, calon mertua akan menilai dari aksi dan konsistensi kamu dalam mewujudkan semua planning tersebut. Jadi ingat, komitmen itu harus ditunjukkan dari usaha dan persistensi kamu.
Salah satu kekhawatiran terbesar orangtua terhadap hubungan anak adalah perkara kenyamanan masa depan. Ini bukan melulu soal nyaman dari segi finansial, tetapi juga kenyamanan dari segi mental alias bahagia luar dalam.
Di sini, perjuangan cinta kalian akan diuji apakah memang mampu menjadi calon menantu yang baik, terutama dalam memberikan kebahagiaan kepada pasangan. Jadi, pastikan kalau kamu bisa membuktikan kalau kamu sudah siap tidak hanya secara finansial, tetapi juga mandiri, bertanggung jawab dan layak diberi kepercayaan oleh calon mertua.
Caranya gimana nih? Bahagiakan pasangan semaksimal mungkin. Tunjukkan kamu bisa memimpin istri atau pengikut suami yang setia. Buktikan juga kamu bisa dan punya rencana finansial yang jelas.
Yang terpenting nih, lakukan semua usaha kalian dengan elegan dan tidak terburu-buru. Mencuri hati calon mertua bukan seperti lari jarak pendek atau sprint, tetapi ibarat marathon yang butuh perjuangan cinta sepenuh hati. Hindari cara-cara yang berbau paksaan, seperti terlalu ngotot, sok akrab, atau menjadi sosok yang pura-pura.
Ingat juga usaha mencuri hati calon mertua itu bukan hanya semata-mata demi mendekati pasangan, tetapi juga menghargai mereka yang akan menjadi orangtua kamu selanjutnya. Sebagaimana kamu menghormati dan menghargai orangtua kandungmu, lakukan juga hal-hal yang sama kepada calon mertua sebagai bukti kamu memang calon menantu idaman.
Yang namanya perjuangan cinta, tentu butuh usaha, waktu dan tenaga. Mental kalian harus ready untuk menjawab tantangan terbesar dari calon mertua. Tapi yang namanya usaha, pasti tidak akan mengkhianati hasil dan niat tulus. Tetap melangkah dengan percaya diri dalam perjuangan cinta demi menuju cita-cita hubungan yang worth it.