Bau mulut setelah cabut gigi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, sisa makanan yang tersangkut, dehidrasi, atau pembengkakan gusi. Mengatasi masalah ini memerlukan kebersihan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi rutin, berkumur dengan obat kumur antibakteri, minum cukup air, menghindari makanan pemicu, dan rutin memeriksakan diri ke dokter gigi.
Meskipun gigi yang bermasalah sudah diatasi, terkadang bau mulut justru semakin mengganggu. Ini bisa membuatmu bertanya-tanya, kenapa setelah cabut gigi malah jadi bau mulut? Penyebabnya bisa beragam, mulai dari faktor kebersihan hingga kondisi medis tertentu.
Yuk, kita pahami lebih dalam apa saja alasan di balik bau mulut setelah cabut gigi dan temukan cara efektif untuk mengatasinya agar kamu bisa kembali percaya diri dengan napas yang segar.
Bau mulut setelah cabut gigi memang bisa bikin kaget dan menurunkan rasa percaya diri. Jika kamu bertanya-tanya, 'Kenapa setelah cabut gigi cepat bau mulut?', ini dia beberapa alasan utamanya:
Area bekas pencabutan gigi bisa menjadi 'rumah' yang nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak. Jika kebersihan di area tersebut tidak terjaga dengan baik, sisa makanan bisa terperangkap dan membusuk. Hal ini memicu infeksi bakteri yang menghasilkan senyawa berbau tidak sedap, sehingga bau mulut tetap bertahan meskipun gigi yang bermasalah sudah tidak ada.
Area bekas pencabutan gigi terkadang sulit dijangkau saat membersihkan mulut. Akibatnya, sisa makanan bisa saja tersangkut di sana. Ketika sisa makanan ini tertinggal dan membusuk, mereka akan menjadi sumber bau mulut yang tidak sedap.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan area bekas cabutan sangat penting untuk mencegah masalah ini.
Ternyata, kurang minum air atau dehidrasi juga bisa jadi biang kerok bau mulut setelah cabut gigi, lho! Saat tubuh kekurangan cairan, produksi air liur dalam mulut akan menurun drastis. Air liur punya peran penting untuk membersihkan mulut dari sisa makanan dan bakteri. Ketika air liur berkurang, bakteri jadi lebih leluasa berkembang biak dan menyebabkan bau mulut.
Gusi di sekitar area bekas pencabutan gigi bisa saja mengalami pembengkakan. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit, tetapi juga bisa memicu infeksi yang berujung pada bau mulut. Jika kamu mengalami pembengkakan gusi yang parah atau tanda-tanda infeksi setelah cabut gigi, segera konsultasikan kembali dengan dokter gigi Anda untuk penanganan lebih lanjut.
Mengatasi bau mulut setelah cabut gigi perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika bau mulut disebabkan oleh komplikasi medis seperti infeksi serius atau masalah pada area bekas cabutan yang memerlukan penanganan khusus, langkah terbaik adalah segera kembali berkonsultasi dengan dokter gigi Anda.
Dokter mungkin akan memberikan resep obat, melakukan pemeriksaan ulang, atau tindakan korektif lainnya.
Namun, jika bau mulut lebih berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari atau perawatan mulut, ada beberapa cara ampuh yang bisa kamu coba di rumah:
Menyikat gigi dua kali sehari secara menyeluruh adalah kunci utama. Pastikan kamu menyikat seluruh permukaan gigi, termasuk area bekas pencabutan, dengan durasi minimal 2 menit dan tekanan yang pas (tidak terlalu keras).
Gunakan pasta gigi yang diformulasikan dengan antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut. Closeup Menthol Fresh dengan kandungan zinc dan antibakteri sangat direkomendasikan karena efektif mencegah bakteri di area bekas cabut gigi dan menjaga kesegaran napas hingga 18 jam.
Obat kumur antibakteri adalah senjata ampuh untuk menjangkau area mulut yang sulit dibersihkan saat menyikat gigi, termasuk area bekas pencabutan. Pilih produk yang mengandung bahan aktif pembasmi bakteri penyebab bau mulut. Untuk hasil maksimal, gunakan obat kumur setelah menyikat gigi dengan Closeup Menthol Fresh. Kombinasi ini akan membantu mengatasi bau mulut setelah cabut gigi secara tuntas.
Pastikan kamu minum cukup air sepanjang hari, idealnya minimal 8 gelas atau sesuai kebutuhan tubuh. Air berperan penting dalam menjaga kelembapan mulut dan merangsang produksi air liur. Air liur yang cukup akan membantu membersihkan sisa makanan dan bakteri, sehingga mencegah bau mulut, baik setelah cabut gigi maupun dalam keseharian.
Perhatikan asupan makananmu. Hindari makanan yang dapat memperparah bau mulut, seperti bawang, makanan pedas, atau makanan yang terlalu asam, terutama saat area bekas cabutan masih dalam masa pemulihan. Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang kaya air dan serat seperti buah apel, seledri, jeruk, dan wortel. Makanan ini tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga membantu merangsang produksi air liur dan membersihkan sisa makanan di mulut.
Jangan biarkan bau mulut setelah cabut gigi membuatmu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. Jadwalkan kunjungan rutin setidaknya dua kali setahun untuk pemeriksaan gigi menyeluruh. Jika bau mulut terus berlanjut dan tidak membaik, segera konsultasikan kembali dengan dokter gigi Anda untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.