Mulut terasa pahit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebersihan gigi yang kurang, kekurangan vitamin, mulut kering, sariawan, hingga kondisi medis seperti GERD, efek samping obat, kerusakan saraf, stres, dan kehamilan. Mengatasi penyebabnya dengan menjaga kebersihan mulut, pola makan sehat, dan konsultasi medis jika diperlukan dapat mengembalikan rasa nyaman di mulut.
Kondisi kesehatan mulut ternyata bisa mempengaruhi kesehatanmu secara keseluruhan. Misalnya, mulut terasa pahit dapat membuatmu jadi kurang berselera makan dan bad mood. Nah, itulah sebabnya penyebab mulut pahit harus lekas diatasi agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah.
Dalam dunia medis, gangguan mulut yang menyebabkan seseorang mengalami perubahan rasa dikenal dengan sebutan dysgeusia. Orang-orang yang mengidap dysgeusia bisa merasakan sensasi asam, pahit, manis, atau aroma logam pada mulutnya. Penyebab utama dysgeusia sangat beragam dan bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi mulut pahit dapat terjadi karena seseorang sedang memiliki sensitivitas tinggi terhadap senyawa penyebab rasa pahit yang bernama phenylthiocarbamide (PTC).
Beberapa penyebab mulut pahit yang harus kamu waspadai, yaitu:
Salah satu penyebab paling umum mulut terasa pahit adalah kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga. Rongga mulut adalah tempat ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Jika kamu malas menyikat gigi, bakteri akan leluasa tumbuh, tidak hanya menyebabkan bau mulut, tetapi juga rasa pahit. Selain itu, kebersihan yang buruk dapat memicu masalah lain seperti gigi berlubang dan radang gusi (gingivitis). Rutin menyikat gigi dua kali sehari, terutama dengan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk kesegaran, sangat penting untuk mencegah masalah ini.
Asupan vitamin dan mineral yang cukup sangat krusial untuk menjaga fungsi optimal organ tubuh, termasuk indra perasa. Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B12 (cyanocobalamin) dan zinc dapat memengaruhi rasa di mulut, seringkali menyebabkan rasa pahit atau aroma yang tidak sedap. Untuk mengatasi defisiensi ini, pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau mempertimbangkan suplemen vitamin dan mineral tambahan setelah berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Mulut kering, atau xerostomia, terjadi ketika produksi air liur menurun drastis. Air liur berperan penting dalam membersihkan mulut dan menetralkan rasa. Ketika produksi air liur berkurang, rasa pahit bisa muncul dan mengganggu nafsu makan. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk penyakit tertentu seperti autoimun dan sindrom Sjogren, dehidrasi, serta efek samping pengobatan seperti kemoterapi atau radioterapi kanker. Menjaga hidrasi tubuh dan menggunakan produk perawatan mulut yang melembapkan bisa membantu meringankan gejala.
Sariawan yang disebabkan oleh infeksi jamur (seperti kandidiasis oral) tidak hanya menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, tetapi juga bisa menjadi penyebab mulut terasa pahit. Kondisi ini dapat menurunkan nafsu makan secara signifikan. Sangat disarankan untuk segera mengobati infeksi jamur ini agar rasa pahit mereda dan nafsu makan kembali normal. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Burning Mouth Syndrome (BMS) atau Sindrom Mulut Terbakar adalah kondisi yang menimbulkan sensasi panas, perih, atau terbakar pada lidah, bibir, gusi, atau seluruh rongga mulut. Rasa tidak nyaman ini bisa muncul terus-menerus atau hanya pada waktu tertentu dalam sehari, seperti meningkat pada sore atau malam hari.
Selain sensasi terbakar, BMS juga dapat memengaruhi indra pengecap, membuat mulut terasa pahit, logam, atau bahkan kehilangan kemampuan merasakan rasa dengan normal. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas makan dan berbicara sehari-hari.
Beberapa faktor yang dapat memicu BMS meliputi kerusakan saraf, diabetes melitus, efek samping terapi kanker, stres emosional, serta perubahan hormonal selama menopause pada wanita. Jika kamu mengalami gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan sesuai penyebabnya.
Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dapat menyebabkan asam lambung naik hingga ke kerongkongan dan mulut. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan sensasi panas di dada dan tenggorokan, tetapi juga seringkali menyebabkan mulut terasa pahit dan bau mulut yang tidak sedap. Faktor pemicu GERD meliputi pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan pedas atau asam berlebihan, makan terlalu banyak, serta stres. Mengelola GERD dengan perubahan gaya hidup dan pola makan dapat membantu mengurangi gejala mulut pahit.
Banyak obat yang dikonsumsi untuk berbagai kondisi medis dapat memiliki efek samping berupa rasa pahit di mulut. Beberapa golongan obat yang umum dikaitkan dengan gejala ini antara lain:
Jika kamu mencurigai obat yang sedang dikonsumsi menyebabkan mulut pahit, segera konsultasikan dengan dokter. Seringkali, rasa pahit akan membaik setelah pengobatan dihentikan atau diganti.
Kerusakan pada saraf yang mengontrol indra pengecap dapat menyebabkan perubahan persepsi rasa, termasuk munculnya rasa pahit di mulut. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai penyakit neurologis atau cedera kepala. Beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf dan berujung pada mulut pahit meliputi Bell's palsy, demensia, tumor otak, dan multiple sclerosis. Penanganan kondisi ini biasanya berfokus pada pengobatan penyakit dasarnya.
Stres dan kecemasan yang berlebihan dapat memicu berbagai respons fisik dalam tubuh, termasuk munculnya rasa pahit di mulut. Perubahan hormonal dan fisiologis akibat stres dapat memengaruhi indra perasa, menurunkan nafsu makan, dan mengganggu kenyamanan. Banyak orang tidak menyadari kaitan antara stres dengan mulut pahit. Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas menyenangkan lainnya dapat membantu meredakan gejala ini seiring membaiknya kondisi emosional Anda.
Perubahan hormonal yang signifikan selama masa kehamilan dapat memengaruhi indra perasa ibu, seringkali menyebabkan sensasi rasa pahit atau perubahan rasa lainnya di mulut. Fenomena ini dikenal sebagai 'metallic taste' atau rasa logam. Meskipun mengganggu, penting bagi ibu hamil untuk tetap menjaga asupan nutrisi yang cukup untuk perkembangan janin. Mengonsumsi makanan bergizi secara teratur dan menjaga kebersihan mulut dapat membantu mengelola ketidaknyamanan ini.
Ternyata, masalah kesehatan mulut menjadi salah satu penyebab yang paling sering membuat mulut terasa pahit. Jadi, kamu harus lebih telaten menjaga kebersihan dan kesehatan mulut agar terhindar dari masalah tersebut. Mulai sekarang, jangan malas menyikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi Closeup Ever Fresh, ya. Pasta gigi Closeup ini diperkaya Triple Fresh Formula (purifying gel, anti-bacterial mouthwash, dan natural extract of clove and spearmint) yang membersihkan mulut hingga menyeluruh, membasmi bakteri sampai 99%, dan membuat napas segar. Menyikat gigi dengan Closeup Pasta Gigi Ever Fresh juga membuat gigi putih alami dan bebas bau tak sedap.
Jangan biarkan masalah mulut pahit mengganggu kenyamanan dan selera makanmu, ya. Yuk, bersihkan mulut dan gigi secara teratur dan jalani pola hidup sehat mulai sekarang!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh drg. Veni Emiria untuk memastikan akurasi dan relevansi informasi yang disajikan.
Sumber Referensi: