tips tampil pede walau profesi bukan idaman calon mertua

Macam-macam profesi di zaman now mungkin terdengar aneh di telinga generasi orang tua kita. Sebut saja profesi konten kreator atau youtuber yang padahal penghasilannya tidak kalah dari profesi PNS. Apalagi nih di zaman WFH yang sering bikin para tetangga curiga kamu pengangguran. Ribet banget deh emang soal macam-macam profesi seorang calon menantu idaman.

Tapi tetap saja status pekerjaan atau profesi demikian tidak harus bikin kamu gagal jadi idaman calon mertua. Caranya gimana sih biar bisa auto jadi idaman calon mertua tanpa terhalang profesi? Cek caranya berikut!

Tidak kenal maka tidak sayang. ini pepatah lawas yang gak ada matinya. Saatnya kamu dekati orang tua dengan jalur ngobrol. Awali saja dengan percakapan yang ringan, sambil perlahan sharing soal profesi kamu. Cara memulai percakapan soal profesi juga harus yang elegan dan tidak memaksa, misalnya berangkat dari kemacetan saat pulang dari kantor yang tujuannya sharing seputar lokasi pekerjaan.

Jadi untuk permulaan, tidak perlu yang topik berat dulu. Boleh juga coba jelasin rutinitas sehari-hari kamu, terutama hal yang menjadi tanggung jawab kamu di pekerjaan. Sesekali selipkan juga hal membanggakan yang dipercayakan atasan ke kamu. Tapi ingat jangan terlalu jumawa, karena terlalu sombong bisa bikin gagal jadi idaman calon mertua.

Sebenarnya kekhawatiran para orang tua umumnya tidak jauh-jauh dari urusan angka income. Bukan karena mereka matre, tapi hanya ingin memastikan kalau anak kesayangan mereka tidak akan hidup menderita jika menjadi pasangan hidupmu. Untuk bisa menjadi idaman calon mertua, boleh mulai pelan-pelan spill juga penghasilan yang diterima.

Biar tidak terkesan mengumbar, boleh juga memilih sosok terkenal di profesi serupa lalu memberi tahu kisaran penghasilan yang bisa diperoleh. Jika profesi yang saat ini kamu jalani belum sangat maksimal, ada baiknya juga berbagi rencana mendapatkan penghasilan tambahan sebagai isyarat kamu paham tentang kegundahan hati orang tua.

Kerja keras pangkal sukses. Jadi pastikan kamu selalu aktif di berbagai hal. Ini bakal menunjukkan kalau kamu tipe yang doyan mencari pengalaman baru, bekerja keras dan tidak kaku. Ada hubungan antara aktif di berbagai komunitas dengan jaringan atau network yang baik untuk perkembangan karirmu, dan inilah yang bisa kamu tunjukkan sebagai sosok idaman calon mertua.

Jadi buat yang masih suka rebahan dan ogah-ogahan, saatnya kalian mulai berbenah diri. Jika serius ingin jadi pendamping hidup si dia, harus sudah menunjukkan kalau kamu pantas. Dan salah satunya, memang siap lebih bekerja keras dan aktif demi menuju cuan ekstra masa depan.

Kenapa harus ajak camer berkegiatan bareng? Tidak selalu harus soal profesi, biar bisa jadi idaman calon mertua kamu harus berusaha pendekatan diri secara luwes. Salah satunya, kamu bisa ajak berolahraga bareng. Selain tampil sebagai pribadi yang sehat dan sportif, ini bisa jadi cara calon mertua lebih mengenal kamu seutuhnya.

Saling menghabiskan waktu dalam suasana yang rileks sering terbukti ampuh untuk jadi ajang pendekatan yang berjalan secara alami. Pastikan kalian pilih olahraga yang non-kompetitif ya, misalnya jogging atau main gold bareng. Atau buat yang tidak doyan berolahraga, bisa nih memilih acara belanja barang kebutuhan bareng.

Sebagai bentuk perhatian dan rasa hormat, memberi hadiah bisa dijadikan cara untuk mengambil hati calon mertua. Tidak perlu bingung memikirkan ide kado, karena fokusnya disini adalah soal perhatian.

Contohnya, jika calon mertua pernah menyinggung soal keinginan ingin kulineran, maka berikan saja tuh hadiah cemilan favorit dia. Atau jika si camer punya hobi berkebun, kamu bisa memberikan hadiah dekorasi baru mempercantik halaman depan rumah. Jadi, bukan berarti memberi hadiah harus yang serba mahal, tetapi lebih ke perhatian kamu sebagai idaman calon mertua.

Setinggi-tingginya profesi kamu, tetap tidak bakal jadi idaman calon mertua jika berperilaku kurang sopan. Dijamin, tidak ada calon mertua yang ingin mendapatkan menantu yang tidak respek, serampangan, asal-asalan dan tak tahu etika.

Jadi sekali lagi, urusan profesi dan status pekerjaan sesungguhnya adalah poin kedua karena yang pertama itu tetap soal tata krama. Nah, kamu juga tidak perlu ekstra minder jika profesi kamu belum sehebat yang lain. Tetap saja pede dan jadi diri sendiri, sambil terus berusaha.