Harus diakui, tidak mudah untuk mencari pasangan ideal di zaman sekarang ini. Kecanggihan teknologi dan terbatasnya interaksi di dunia nyata membuat mencari calon pendamping hidup kian sulit. Belum lagi kriteria pasangan ideal harus sesuai dengan persyaratan orang tua, pasti bikin makin sulit untuk bisa ke pelaminan. Apa yang harus kamu lakukan? Yuk, kita kupas tuntas bareng!
Apakah orang tua punya hak atas pasangan ideal yang kamu inginkan? Secara umum, seorang anak yang cenderung mengkritik atau tidak selalu akur dengan orang tua, bakal menolak campur tangan orang tua dalam memilih pasangan ideal. Namun ada pula anak yang justru sangat mementingkan pendapat orang tua dalam mencari pasangan ideal sebagai pendamping hidup.
Secara logika, tentu lebih baik jika proses mencari calon suami atau calon istri berjalan selaras dengan kriteria orang tua. Bahkan jika orang tua belum jadi sosok panutan, tetap tidak ada salahnya loh mendengarkan pendapat mereka saat mencari pasangan ideal. Ini karena sejatinya orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk setiap anaknya.
Ditambah dengan pengalaman hidup mereka yang sudah kenyang asam garam, wajar jika orang tua merasa butuh mengajarimu tentang menentukan pasangan hidup. Masalah muncul jika ada perbedaan yang bisa menghadirkan suasana tidak nyaman bahkan konflik yang berketerusan, tentunya ini yang ingin dihindari oleh siapapun
Bingung gimana menyatukan antara kriteriamu dengan kriteria orang tua dalam mencari pasangan ideal? Tenang saja, ada tips mencari calon suami dan calon istri yang bisa kamu coba. Cara-cara berikut mengambil jalan tengah antara kamu dan orang tua, jadi urusan menentukan pasangan ideal jadi makin nyaman!
Sulit menjelaskan kenapa kamu justru cinta banget sama si dia? Namanya urusan cinta memang tidak ada aturan pastinya. Pahami dulu bahwa kamu tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang calon suami atau calon istri ke orang tua. Yang lebih penting adalah kamu sendiri sudah yakin terlebih dahulu.
Jika orang tua protes soal hubungan cinta yang LDR atau mengeluh soal perbedaan suku, usia dan agama, maka saran dan pendapat mereka boleh kamu tampung. Tapi pada prinsipnya, cinta tidak mengenal perbedaan sehingga urusan beda status sosial, beda suku, beda agama atau bahkan beda lokasi itu tidak harus langsung dijadikan alasan utama.
Kalau kurang cocok dengan kriteria orang tua, jangan terjebak juga kriteria Hollywood yang terlalu mementingkan romansa, tampang atau hal-hal tidak realistis. Yang lebih penting diatas segalanya dalam mencari pasangan ideal adalah saling nyambung dan klop. Pasangan ideal yang baik haruslah seseorang yang bisa membuatmu lebih maju dan bisa memotivasi agar kamu mau jadi versi terbaik dirimu.
Tahu kan kalau ada orang yang justru mengidolakan hubungan orang tua sebagai acuan mencari pasangan ideal untuk mereka sendiri? Menurut psikolog dan ahli riset John Gottman, hal ini mungkin terjadi karena pengaruh orang tua yang kuat seiring seseorang tumbuh besar.
Jika memang orang tua kamu menunjukkan hubungan pernikahan yang kuat, kompak dan serasi, boleh banget kamu mengikuti langkah mereka - tanpa abai dengan kata hatimu juga pastinya. Jadi kriteria orang tua boleh kamu cocokkan deh ke daftarmu, biar makin gampang!
Jika orang tua cenderung mengkritik atau melarang calon suami atau calon istri, ingat untuk tidak langsung menutup mata hati dan telinga. Pasti ada alasan nih mengapa mereka bereaksi demikian atas pilihan pasangan ideal. Coba ambil posisi sebagai orang tua dan pahami perspektif mereka. Mungkin saja kamu bisa belajar hal-hal baru atau melihat sesuatu yang tidak pernah kamu duga sebelumnya.
Sama halnya juga jika orang tua ngebet dengan pilihan calon istri atau calon suami, tetap evaluasi apakah dia memang pasangan ideal terbaik untukmu. Sebaiknya sih jangan dibutakan oleh restu orang tua semata, toh kamu kan yang harus menjalaninya?
Red flag adalah tanda-tanda perilaku seseorang tidak mampu menjalani hubungan yang sehat. Kalian harus jeli nih memperhatikan pertanda tersebut dan tidak menganggap remeh, misalnya hal-hal seperti kata-kata kasar, sindiran, hingga kecenderungan bersikap posesif, kasar dan sebagainya. Jangan dibutakan kriteria apapun, tetapi jeli terus menilai selama hubungan berjalan.
Terakhir, sebelum memutuskan dia pasti akan jadi calon suami atau calon istri, selalu pikirkan secara masak-masak dan jalani sepenuh hati. Jika dengan restu orang tua dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa, niscaya kalian bisa menjadi pasangan ideal masing-masing sepanjang hayat.
Sebaiknya, anak tetap melibatkan orang tua dalam proses mencari hingga menentukan calon suami dan calon istri. Bahkan jika kamu berkeputusan untuk menentang pendapat mereka, jangan sampai ada percikan perselisihan yang tidak baik secara jangka panjang. Tetap pertahankan komunikasi terbuka, coba kaji ulang dari posisi orang tua, dan hindari sikap tidak respek kepada keluarga.
Bicarakan dengan baik dan komunikasi apa yang ada di dalam pikiranmu tanpa berdebat atau berselisih. Hal itu akan membuat banyak hal jadi lebih lancar, terlebih ketika kamu hendak memperkenalkan pasanganmu ke orang tua.
Jangan lupa, dalam berkomunikasi dengan orang tua, ada hal-hal yang harus kamu jaga, khususnya yang bisa mengganggu perbincangan seperti masalah bau mulut. Nah, dalam hal ini, kamu tentu saja harus rajin jaga kebersihan mulut dan gigi, dan gunakan Closeup Pasta Gigi Ever Fresh yang mengandung Triple Fresh Formula, yaitu purifying gel yang membersihkan hingga ke bagian mulut terdalam, anti-bacterial mouthwash yang melawan bakteri hingga 99%* serta natural extract of clove dan spearmint yang membuat mulut terasa bersih dan segar.
Selain memberikan perlindungan menyeluruh bagi kesehatan rongga mulut, penggunaan Closeup Pasta Gigi Ever Fresh membuat napas segar sepanjang hari dan gigi putih alami, sehingga kamu berbicara dan berkomunikasi dengan lancar bersama orang tua.
References: