Ancaman krisis iklim dan pemasanan global memang terdengar seram. Tapi yang lebih seram lagi adalah fakta bahwa semua anak di dunia berpotensi mengalami kejadian ekstrem akibat degradasi lingkungan dan pemanasan global.
Studi juga mengemukakan bahwa sekitar 920 juta orang anak terancam harus hidup dalam kelangkaan air bersih. Bukan saatnya lagi nih kamu berpangku tangan, pahami lebih lanjut tentang pemanasan global dan yuk lakukan langkah kecil untuk mengurangi efeknya!
Definisi pemasanan global mengacu pada kondisi terjadinya peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi. Fenomena ini tentunya meresahkan karena akan mempengaruhi keseimbangan alam dan memicu dampak yang signifikan.
Penyebab pemasanan global cukup kompleks, namun emisi gas rumah kaca dan deforestasi menjadi beberapa kontributor utamanya. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana bersifat panas di atmosfer, sehingga menciptakan efek rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Beberapa dampak pemanasan global berimbas dengan konsekuensi yang meresahkan kelangsungan hidup lingkungan dan manusia, antara lain:
Serangan badai yang makin intens, terik cuaca yang mencapai rekor tertinggi, pola cuaca yang makin tidak stabil – ini semua hanya segelintir contoh dari dampak negatif pemanasan global yang sudah terjadi. Sebagai katalisator utama dari bencana alam dan kondisi cuaca ekstrim, pemasanan global juga berpotensi mengakibatkan banjir, kekeringan, puting beliung dan serangkaian peristiwa yang bisa mengancam kehidupan dan harta benda.
Salah satu dampak paling mencolok dari pemasanan global adalah peningkatan kebakaran hutan. Di tahun 2023 saja, tercatat sejumlah kebakaran hutan seperti di Aljazair akibat gelombang panas yang menyapu kawasan Afrika Utara dan Eropa, di Yunani yang juga tengah menghadapi suhu terpanas dalam 50 tahun terakhir karena El Nino, hingga kebakaran di Maui Hawaii yang memakan korban jiwa akibat kekeringan lahan.
Pemanasan global yang memicu suhu tinggi dan kondisi kering membuat hutan lebih rentan terhadap kebakaran. Bencana alam ini tidak hanya mengancam keberlanjutan ekosistem, tetapi juga menyebabkan kerugian terhadap kehidupan satwa liar dan manusia.
Salah satu sinyal paling jelas dan mengkhawatirkan dari pemanasan global dan perubahan iklim adalah pencairan es kutub. Mencairnya es kutub berkontribusi langsung pada kenaikan permukaan air laut, mengancam pulau-pulau di pesisir di seluruh dunia dan merupakan tantangan serius bagi keberlanjutan lingkungan dan kehidupan manusia.
Pemanasan global dan perubahan iklim berdampak secara ekologis, yaitu pada biodiversitas flora dan fauna yang menghadapi tantangan adaptasi yang cepat terhadap perubahan. Proses adaptasi yang tidak wajar ini mengganggu keseimbangan alam dan ekosistem, bahkan mengarah pada kepunahan spesies tertentu. Gangguan ini juga pastinya berdampak ke mata pencaharian manusia yang bergantung pada alam.
Tidak hanya merugikan dari sisi lingkungan hidup, pemanasan global juga berimbas pada aspek sosial dan politik. Perubahan iklim bisa menyebabkan migrasi massal, ketidaksetaraan dalam akses sumber daya alam, dan konflik atas wilayah yang diperebutkan. Tidak heran jika isu pemanasan global terus jadi PR penting bagi setiap negara yang ingin mendapatkan stabilitas sosial dan politik demi kesejahteraan rakyatnya.
Langkah-langkah tanggap lingkungan mulai dari setiap individu jadi kunci penting dalam perang melawan pemanasan global, antara lain:
Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan kenderaan berbahan bakar fosil ke listrik untuk mengurangi hingga 41% jejak karbon per tahun 2030. Selain itu, transportasi masal dan pelayanan kendaraan umum juga terus digalakkan. Ini semua demi mendukung pergerakan masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
Untuk aktivitas sehari-hari, kamu bisa mencoba memilih menggunakan transportasi umum, bersepeda, berjalan kaki atau berbagi kenderaan dengan teman untuk turut mengurasi emisi gas buang kenderaan.
Sebagai negara tropis, siapa sih yang tak butuh AC? Tapi, penggunaan yang berlebihan juga berkontribusi pada pemanasan global. Dengan mengurangi penggunaan AC, atau minimal beralih ke perangkat yang lebih energi efisien, kamu bisa tetap menikmati cuaca adem tanpa harus merasa bersalah karena sudah menjadi bagian yang anti pemanasan global.
Kebiasaan mematikan perangkat elektronik selesai digunakan atau pada saat tidak digunakan bukan saja membantu pada pencegahan pemanasan global, tapi baik juga untuk dompetmu. Tagihan listrik akan berkurang secara signifikan jika kamu konsisten memastikan tidak ada sumber listrik yang terbuang sia-sia. Tidak perlu di-set ke mode standby juga ya, lebih baik dimatikan karena lebih hemat energi.
Prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle) merupakan salah satu cara efektif untuk mengelolah sampah atau limbah, yaitu:
Nah, tidak sulit bukan melakukan langkah-langkah kecil di kehidupan sehari-hari supaya bisa meminimalisir pemanasan global? Kalau bukan kamu, siapa lagi dong yang bisa menjaga keselamatan generasi masa depan kita?
CloseUp juga sudah ambil bagian dari langkah pencegahan pemanasan global dengan memastikan seluruh kemasan produk bisa didaur ulang. Kini, setiap produk CloseUp memiliki kemasan yang bisa didaur-ulang. Lebih cermat dalam konsumsi produk, termasuk dari segi kemasan bersama pasta gigi yang peduli generasi muda seperti Close Up!
Referensi: