7 tips menjalani huubungan yang saling melengkapi
Siapa sih yang ga ingin punya hubungan asmara yang berkualitas? Studi sudah menunjukkan kalau hubungan yang sehat sangat baik untuk memberikan rasa bahagia, meningkatkan kesehatan dan menjauhkan dari stress. Untuk bisa punya hubungan cinta demikian, semua harus dimulai dari membangun kepercayaan. Ga cuma untuk hubungan asmara, usaha untuk membangun kepercayaan juga penting untuk semua jenis hubungan.
Biar ga bingung, yuk cek dulu cara membangun kepercayaan dan ikuti juga contoh saling melengkapi berikut:
1. TIDAK OVERPROMISE
Punya kebiasaan untuk selalu mengiyakan permintaan pasangan? Atau sering menjanjikan hal-hal yang fantastis? Tidak masalah sih jika kamu memang bisa mewujudkan sebagai bukti cinta. Lumrah juga kalau ingin memberikan janji-janji terbaik buat pasangan. Namun dalam menjalani hubungan dan membangun kepercayaan, kalian harus sudah saling jujur dan tidak berlebihan dalam menjanjikan sesuatu.
Dengan terlalu overpromise, maka pasangan akan jadi punya ekspektasi tinggi. Kalau nantinya kamu tidak bisa mewujudkannya, maka bisa jadi kepikiran untuk berbohong atau mencari akal-akalan. Ini bakal jadi benih hubungan tidak sehat dan tidak bisa membangun kepercayaan pastinya.
2. GA ADA UNSUR PAKSAAN
Percaya ga kalau memang sudah jodoh, maka kamu dan dia pasti ditakdirkan bersama. Itu mungkin gambaran besar dari sebuah hubungan yang natural dan bebas paksaan. Untuk bisa punya hubungan sehat yang saling penuh keterbukaan, jangan sampai ada unsur paksaan bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.
Menurut para ahli, memaksakan hubungan punya 3 makna penting, yaitu :
- Kalian berdua merasa hubungan melelahkan
- Hubungan terasa macet atau berjalan di tempat
- Kebutuhan kalian masing-masing belum tercukupi
Jika ini terus berlangsung, dikhawatirkan nih hubungan ga bakalan langgeng. Nah kuncinya adalah dengan membangun kepercayaan sambil tetap menikmati hubungan lewat rasa ketertarikan, humor, berbagi pengalaman dan berbagai contoh saling melengkapi lainnya.
3. SALING MENGHORMATI ITU WAJIB
Bicara soal kestabilan, ini mencakup banyak banget aspek yang berbeda. Secara garis besar, ada 3 jenis kestabilan yang diinginkan dari seorang pria idaman, yaitu:
- Stabil secara emosional, artinya tidak sulit ditebak atau moody dan uring-uringan.
- Stabil secara financial, alias sudah mapan dan bisa menafkahi sesuai harapan.
- Stabil dalam menjalin hubungan, atau bisa jadi pria idaman yang diandalkan untuk
membangun masa depan bersama. Kembali lagi, ini hampir tidak ada kaitannya dengan soal fisik nih. Tetapi lebih pada kualitas kestabilan dirimu secara lengkap.
4. TETAP ADA BATASAN PRIVASI
Hubungan yang memiliki batasan privasi masing-masing adalah contoh hubungan yang sehat. Ini jadi indikasi dan contoh saling melengkapi yang baik, dimana ada batas antara waktu bersama dengan waktu kamu ingin sendirian.
Pasangan tidak harus selalu bersama 24 jam sebagai bukti hubungan itu baik-baik saja. Justru dengan ada jeda dan waktu sendiri masing-masing, ini akan melatih membangun kepercayaan. Hubungan juga jadi makin kuat dan ada waktu untuk membangun prestasi atau pengalaman lain di luar hubungan asmara saja.
5. JANGAN MENUNTUT PASANGAN UNTUK BERUBAH
Sadar kan kalau sia-sia banget usaha untuk membuat seseorang merubah? Tapi ini bukan berarti kalian pasrah saja menerima kekurangan pasangan. Jika memang hubungan sehat, maka perubahan itu akan terjadi secara natural demi kebaikan masing-masing pasangan. Ini karena pasangan saling termotivasi untuk bisa memberikan yang terbaik sehingga jalannya hubungan menjadi semakin berkualitas.
Jika hubungan memang punya masa depan, sesungguhnya perubahan memang dibutuhkan namun tidak dengan cara tuntutan, paksaan atau ngotot. Dari usaha membangun kepercayaan dan saling memahami, ini akan terjadi secara alami dan berangsur-angsur saja.
6. LIBATKAN PASANGAN UNTUK KEPUTUSAN PENTING
Setiap keputusan yang diambil bersama sebagai pasangan bisa membuahkan kesuksesan tersendiri, baik atas masalah yang sedang dihadapi dan juga terhadap keeratan hubungan kalian.
Bukan berarti setiap keputusan kecil juga harus didiskusikan loh, tetapi terutama yang memang punya dampak besar terhadap diri dan kehidupan kalian. Cara untuk melibatkan pasangan juga tidak repot kok, mulai saja dengan membangun kepercayaan dan saling terbuka.
Lalu kalian bisa mulai membuat daftar pro dan kontra sambil berdiskusi bersama. Jajaki risiko dan manfaat secara jangka panjang, berdoa bersama, coba berkompromi, dan gali lagi cari solusi yang bisa menguntungkan kalian berdua. Ini baru contoh saling melengkapi yang oke bagi sebuah hubungan.
7. BERANI AMBIL RESIKO & BERTANGGUNG JAWAB
Hal terakhir yang penting untuk membangun kepercayaan agar hubungan asmara sehat yaitu berani ambil risiko dan mau bertanggung jawab. Mulai dari hal-hal kecil saja, pasangan sudah harus saling tidak buang badan dan menampik peran atau andil mereka dalam kesuksesan hubungan.
Contohnya nih kalau kamu melakukan hal yang pasti tidak disukai oleh pasangan, kamu harus siap menerima resiko apapun. Ini artinya kamu bertanggung jawab terhadap perilakumu sendiri. Kamu juga harus bertanggung jawab terhadap perasaannya lewat komunikasi dan memahami kepribadian pasangan seutuhnya. Hindari mencari-cari alasan atau pembenaran karena ini bukan cara membangun kepercayaan atau menuju hubungan yang sehat. Hentikan juga menutupi kesalahan pasangan terhadap orang lain, karena membangun kepercayaan itu dimulai dari dalam dan juga terhadap orang-orang di sekeliling kalian loh.
Nah coba deh mulai contoh saling melengkapi dan membangun kepercayaan sedini mungkin dengan pasangan.Semua yang niatnya baik dan dijalani dengan sungguh-sungguh niscaya akan memberi hasil yang baik pula bagi kalian. Semoga tips ini bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu pakai Closeup Ever Fresh untuk kesegaran tahan lama supaya lebih percaya diri untuk lebih dekat dengan pasangan kalian!
Referensi:
- https://www.herworld.co.id/article/2020/12/16655-6-tanda-pria-dan-wanita-saling-melengkapi
- https://yoursay.suara.com/lifestyle/2021/07/17/184252/5-cara-membangun-kepercayaan-untuk-saling-melengkapi-di-dalam-hubungan
KAMI MEREKOMENDASIKAN
- slide 1
- slide 2
