Menikah sebelum mapan bisa menjadi keputusan yang tepat jika dijalani dengan penuh tanggung jawab dan persiapan matang, seperti memiliki penghasilan tetap, menabung, dan mencari sumber pendapatan tambahan. Meskipun ada keuntungan menikah setelah mapan, seperti stabilitas finansial, menikah sebelum mapan juga menawarkan kesempatan untuk bekerja sama membangun masa depan dan menanamkan nilai perjuangan dalam keluarga.
Nasihat klasik dari orang tua,
"Menikah sebaiknya menunggu mapan agar tidak hidup susah di masa depan," seringkali kita dengar.
Meskipun tidak sepenuhnya salah, nasihat ini tidak selalu berlaku di era sekarang. Banyak pasangan membuktikan bahwa menikah sebelum mapan justru bisa menjadi keputusan yang tepat jika dijalani dengan niat baik dan persiapan yang matang.
Jika kamu dan pasangan sudah siap melangkah ke jenjang yang lebih serius, isu kemapanan finansial pasti menjadi pertimbangan penting. Restu orang tua pun seringkali bergantung pada kesiapan finansial calon menantu. Lantas, bagaimana solusinya agar pernikahan tetap harmonis dan sejahtera?
Standar 'mapan' bisa sangat bervariasi bagi setiap orang. Dulu, banyak orang tua menganggap PNS sebagai profesi paling mapan karena gaji yang stabil dan minim risiko PHK. Namun, pandangan ini berkembang.
Profesi seperti pengusaha sukses atau pekerja kreatif juga bisa sangat mapan. Secara umum, seseorang dianggap mapan dan siap menikah jika memiliki pekerjaan tetap atau bisnis yang penghasilannya cukup untuk menafkahi keluarga.
Idealnya, pasangan yang mapan juga sudah memiliki rumah sendiri, tabungan yang cukup, dana darurat, asuransi kesehatan, tabungan pendidikan anak, dan persiapan dana pensiun.
Pernikahan bukan hanya tentang cinta dan chemistry semata, melainkan sebuah komitmen seumur hidup yang penuh tanggung jawab. Salah satu tanggung jawab terpenting adalah memastikan keluarga kecilmu dapat hidup layak dan sejahtera.
Inilah mengapa orang tua berharap anak-anak mereka menikah dengan pasangan yang mapan, atau setidaknya punya semangat juang tinggi untuk meraih kemapanan. Meskipun uang bukanlah segalanya, banyak aspek kehidupan, termasuk kebahagiaan keluarga, yang sangat membutuhkan dukungan finansial.
Memilih untuk menikah setelah mapan finansial menawarkan sejumlah keuntungan signifikan:
Menyikat gigi dua kali sehari adalah langkah paling dasar namun krusial untuk menjaga kesehatan rongga mulut. Penggunaan pasta gigi yang tepat, terutama yang mengandung bahan antibakteri atau alami seperti habbatussauda, dapat membantu membersihkan gigi dan mulut secara efektif. Namun, penting diingat bahwa menjaga kebersihan mulut adalah proses berkelanjutan, dan sikat gigi teratur adalah fondasinya.
Penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine Amerika Serikat mengungkap fakta menarik: rongga mulut kita adalah habitat bagi jutaan bakteri. Jumlah ini bisa berlipat ganda secara drastis jika terjadi infeksi atau gangguan kesehatan lainnya pada mulut.
Menikah sebelum mapan finansial bukan berarti tanpa keuntungan. Justru, ada berkah tersendiri yang bisa didapatkan:
Jika kamu dan pasangan mantap menikah sebelum mapan, berikut adalah beberapa tips penting untuk mempersiapkan diri:
===
Pernikahan Impian: Menikah Dulu atau Mapan Dulu?
Apapun pilihanmu, kunci utamanya adalah menjalani pernikahan dengan penuh tanggung jawab untuk membangun keluarga yang harmonis. Jika kamu berencana meyakinkan calon mertua untuk menikah sebelum mapan, persiapkan dirimu sebaik mungkin.
Selain mental yang kuat, kondisi fisik prima juga penting saat berbicara serius. Untuk meningkatkan rasa percaya diri, mulailah dengan rutinitas perawatan diri yang optimal. Sikat gigi secara teratur dengan pasta gigi Closeup Ever Fresh.
Varian ini diformulasikan dengan Triple Fresh Formula untuk gigi putih alami dan napas segar hingga 12 jam*. Kandungan purifying gel membersihkan hingga ke bagian terdalam, sementara anti-bacterial mouthwash** melawan 99% bakteri***. Ekstrak alami clove dan spearmint memberikan kesegaran optimal, membuatmu lebih percaya diri untuk tersenyum dan berinteraksi!
Referensi: